Fasilitas Pelatihan Pariwisata 2010

Posted by D. GIBSON S"tak | 1/25/2010 05:15:00 PM | , , | 0 comments »

Fasilitasi pelatihan pariwisata 2010

Ditulis oleh Arifin Hutabarat di/pada 21 Desember, 2009


Peluang bagi SDM di daerah

Hamdan Rivai, Kusmayadi

Bersiaplah jika ingin meningkatkan kualitas kinerja atau memperoleh kerja di dalam dan luar negeri. Terutama di daerah. Depbudpar menyediakan lagi program tahun 2010. Ekasanti Elisa, berbincang dengan Kapusbang SDM, Depbudpar, Hamdan Rivai yang menyatakan “Pengembangan SDM bidang pariwisata di daerah terus digalakkan khususnya bagi industri dan aparat di daerah di luar pulau Jawa. Selain Jakarta – Bali akan tetap menjadi daerah yang akan diperhatikan, namun destinasi unggulan di daerah akan lebih diutamakan. Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan destinasi-destinasi unggulan”.

“ Sebenarnya pengembangan SDM untuk industri pariwisata merupakan tanggung jawab industri sendiri.” Itu kata Kusmayadi, Dosen senior STP Trisakti, “namun fasilitasi beberapa jenis pelatihan dapat dilakukan dengan bantuan pemerintah”. Untuk keperluan industri, jenis pelatihan yang utama adalah pelayanan prima bagi front liner. Sebab masih ditemui beberapa kekurangan dalam pelayanan khususnya di kalangan front liner di tempat-tempat wisata.

Kapan pelaksanaan pelatihannya? “Tergantung kesiapan daerah, biasanya setelah anggaran keluar, mulai bulan Maret hingga November setiap tahunnya,” menurut Hamdan lagi. Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai Badan Pengembangan Sumber Daya, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI.

Pendistribusian informasi ini biasanya bekerja sama dengan asosiasi setempat termasuk PHRI , dan dinas-dinas pariwisata di daerah.

Jenis fasilitasi pelatihan

Pelatihan lain yang juga sering dilaksanakan adalah TOT (training of trainer), Service Exellence, dilaksanakan sejak tahun 2008 dan juga tetap menjadi salah satu program pelatihan di tahun 2010. Tujuan dari training ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, mempersiapkan tenaga trainer, serta meningkatkan etos kerja.

Tahun ini pelatihan tersebut dilaksanakan di 3 UPT, — Unit Pelaksana Tekhnis, Depbudpar, yakni STP Bandung, STP Bali, dan Akpar Medan yang diikuti oleh 20 pengajar, dan melibatkan anggaran sebesar Rp. 309.130.000.

Narasumber dari kegiatan TOT ini berasal dari kalangan yang dipandang kompeten seperti para praktisi/konsultan, akademisi, dan pejabat dari Departemen Pendidikan Nasional. Materi pelatihan meliputi : Opening Service, Quality Basic, Managing Perception, The Art of Communication, Service Standard, Service Breakdown & Recovery, High Impact Presentation Skill, Role Play dan Action Plan.

“Tentu saja fasilitasi pengembangan SDM yang diberikan pemerintah ini tidak dengan serta merta membuat kualitas SDM di bidang pariwisata di tanah air menjadi sempurna.

Karena beberapa kendala yang merupakan masalah khusus di bidang pariwisata terkait juga dengan kebijakan Otonomi Daerah, serta meneyangkut urusan lintas Departemen belum dapat di atasi.

Memang diberikan contoh yang agak ekstrim. Penempatan kepala dinas di daerah ada kalanya sama sekali tidak mendasarkan pemilihan mereka yang mempunyai kompetensi dasar di bidang pariwisata. Kepala dinas seperti “orang buangan” saja, artinya tidak tepat. penempatannya. Ini merupakan masalah di pengembangan SDM dan semestinya dapat dikoordinasikan dengan SKB pemerintah antara Menpan, Depdagri dan Departemen Pariwisata.” kata Kusmayadi lagi.

Kendala lain yang dihadapi adalah fasilitas/sarana dan prasarana di daerah termasuk narasumber. Selain anggaran pihak daerah sendiri yang terbatas.

Peluang kerja

Contoh pelaksanaan kegiatan pelatihan lain yang difasilitasi Badan ini antara lain berupa penyiapan tenaga kerja Pariwisata ke Luar Negeri. Tujuannya adalah menyiapkan tenaga kerja pariwisata untuk mengikuti seleksi bekerja di luar negeri. Sasaran peserta didik adalah calon tenaga kerja pariwisata yang memenuhi syarat dan berkualitas. Biasanya satu topik terdiri dari 100 orang. Lokasi kegiatan dilaksanakan di Bandung, Bali, Makassar dan Medan. Pelaksanaannya mulai bulan Maret hingga November 2009, dan melibatkan anggaran Rp. 400.000.000.

Kegiatan pelatihan ini menjadi sarana bertemu antara pencari kerja dan penyedia kerja. Menjadi ajang pertemuan bisnis di antara perusahaan yang bergerak di bidang hospitality dan tourism.

Kegiatan Job fair di empat lokasi UPT diklat pariwisata diikuti oleh peserta yang terdiri dari pencari kerja ( Job seeker), Penyedia kerja (Job provider) yang terdiri dari perusahaan-perusahaan perhotelan, tour and travel dan bisnis terkait lainnya.

Perusahaan-perusahaan penyediaan lapangan kerja menggunakan booth untuk menawarkan kesempatan kerjanya kepada pencari kerja.

Antusiasme terlihat dari banyaknya pencari kerja dan jumlah perusahaan yang menawarkan kerja.

Di Bandung , Job Fair ini dikemas dalam suatu event yang bertajuk :” The 3rd International Hospitality and Tourism Grand Recruitment” dalam acara yang berlangsung dua hari dan cukup meriah.

Ada juga kegiatan peningkatan kerja sama pengembangan SDM Luar Negeri, yang bertujuan meningkatkan kerja sama, kualitas institusi pendidikan pariwisata dan kualitas tenaga pengajar. Kegiatan ini diharapakan mampu mewujudkan kerja sama antara UPT diklat pariwisata dengan lembaga pendidikan di Luar Negeri. Lokasi kegiatan adalah di Thailand, Philipina, Laos, Malaysia, Myanmar, Vietnam, Hongkong dan Fiji.

Institusi yang terlibat yakni STP Bandung, STP Bali, Akpar Makassar, Akpar Medan.

Kegiatan ini bermanfaat dalam rangka menjalin kerja sama dan networking antar lembaga diklat yang ada di dalam negeri dengan berbagai institusi di luar negeri yang diabdikan pada kepentingan pengembangan SDM pariwisata nasional.

Setiap pelaksanaan kegiatan di atas selalu ada evaluasi dan dipantau sebagai acuan pelaksanaan tahun berikutnya. Jadi bersiaplah untuk program pelatihan tahun depan!


0 comments

Free Music 4 U